Batik solo use best quality fabric decorated with different styles of ornaments carvings and with batik design with dazzling, making each person wearing batik clothes solo feel comfortable, confident, authoritative, passionately alive and passionate. Batik solo is very suitable for use a wide variety of events and also can be used as office uniforms or other relevant institutions.

Kamis, 19 Januari 2017

Batik Lawasan

Batik lawasan merupakan batik yang bermotif tua/kuno/klasik. Batik lawasan berasal dari bahasa jawa “Batik” dan “Lawasan” dari kata lawas (tua).  Batik lawasan juga dikenal dengan nama “Batik Lasem”. Batik Lawasan atau batik lasem mengacu pada batik yang berusia tua dengan motif klasik. Karena banyak pecinta batik lawasan, pengrajin membuat batik baru terkesan lama yaitu bladus atau lusuh karena sudah berusia tua. Untuk membuat batik terkesan lawas, biasanya pengrajin  membuat batik lawasan (tiruan) berwarna hitam, untuk mengesankan warna yang agak pudar, anda bisa menjemurnya sampai terkena sinar matahari setelah mencelupkan pada pewarna napthol (itu berarti sebelum dimasukkan ke garam). Selain itu, untuk  warna coklat, pada saat pewarnaan, dicampur warna napthol coklat dengan warna indigosol abu-abu atau indigosol coklat. Untuk efek yang lebih lagi, anda bisa menggunakan obat kimia bernama PK. Produk akhirnya berupa kain  berefek beda-beda, namun tetap menampakkan efek lawasan.



Share:

Batik Wonogiren

Batik Remukan atau biasa disebut dengan Batik Wonogiren berasal dari Sentra Batik di daerah Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri Jawa Tengah. Batik Wonogiren sudah ada sejak tahun 1910 dimana sejak adanya pejabat Keraton yang memberikan tugas kepada para abdi dalem Keraton Mangkunegaran Surakarta untuk bertugas di daerah Tirtomoyo Wonogiri Jawa Tengah. 
Batik Wonogiren dibuat dengan cara unik dalam hal pewarnaan Batik, yaitu dengan memberikan efek remetan atau pecahan malam (Wax).Cara ini akan menghasilkan rembesan dari remukan malam yang menempel pada kain Batik Tulis. Karena keunikan pembuatan nya inilah, Batik Wonogiren sangat cocok untuk digunakan sebagai Baju Batik Sarimbit, seragam Batik atau Baju Batik Keluarga. Batik Wonogiren memiliki karakteristik khusus dalam kreasi corak Batiknya, yakni : Dasaran (kuning kecoklatan), corak Bledak, Sekaran (lukisan Bunga) dan Babaran (guratan pecah).



WONOGIREN
PREMIUM



Share:

Batik Indigo

Batik Indigo menonjolkan kesan warna biru nila kuat yang teduh, seperti warna yang dipeoleh dari hasil fermentasi daun nila selama kurun waktu tertentu. Warna biru nila di pakai untuk mewarnai pakaian Raja atau atau Kaisar atau Pangeran dengan maksud untuk menunjukkan Kekuasaan, Kepemimpinan, Kesetiaan dan Kebijaksanaan seorang penguasa.


Share:

Batik Encim

Encim adalah kata serapan dari bahasa tiong hoa. Sebenarnya di kamus bahasa tiong hoa tidak ada kata encim. Kata encim sendiri berasal dari kata cici yaitu panggilan untuk kakak perempuan suku tiong hoa. Karena pergaulan dengan pribumi jawa kata cici ini berubah kata menjadi encim yang bisa di simpulkan bermakna perempuan cina. Begitulan sejarah kata encim yang kemudian lazim pada zaman dahulu pribumi jawa menyebut wanita tiong hoa dengan sebutan encim.

Jadi Batik encim sendiri mempunyai pengertian kain batik yang dipakai oleh perempuan tiong hoa yang kebanyakan berupa kain sarung, sebagai pasangan kebaya encim. Batik encim mempunyai ciri khas motif flora dengan warna cerah dan kaya warna.


Share:

Batik Jarik Dagel

Batik Jarik Dagel adalah jenis batik semi tulis dengan warna yang menyerupai Jarik Tulis dengan proses batik pola printing dilanjutkan dengan pembatikan menggunakan malam, sehingga warna yang dihasilkan begitu jelas dan kuat. Jarik dagel super memberkan keistimewaan yakni dari segi bahan dan motif yang special menyerupai motif tulis. Dipadukan dengan atas yakni jumputan menjadikan tampilan Anda makin manis dan tetap Njawani


Share:

Selasa, 17 Januari 2017

Which one you like it ??


Encim : the combination of Chinese and Javanese batik motif, on a stamp that process a little more complicated

Kesikan : Batik enhanced with the board (called batik semi write): 80% batik cap, 20% batik write














Share:

About Solo/Surakarta City

Solo is one of the cities that were in the region of the central part of Java island, with is the island of Java also part of one of the biggest islands in the country of Indonesia.

Surakarta (often called Solo and less commonly Sala) is a city in Central Java. The 46 km2 city adjoins Karanganyar Regency and Boyolali Regency to the north, Karanganyar Regency and Sukoharjo Regency to the east and west, and Sukoharjo Regency to the south. On the eastern side of Solo lies Solo River (Bengawan Solo). Its built-up (or metro) area made of Surakarta Municipality and 59 districts spread on 7 regencies was home to 3,649,254 inhabitants as of 2010 census.

Surakarta is the birthplace of the current President of Indonesia, Joko Widodo. He served as Mayor of Surakarta from 2005 to 2012.

The water sources for Surakarta are in the valley of Merapi, a total of 19 locations, with a capacity of 3,404 l/second. The average source water height is 800–1,200 m above sea level. In 1890–1927 there were only 12 wells in Surakarta. Today, underground water wells in 23 locations produce about 45 l/second.

In March 2006, Surakarta's state water company (PDAM) had a production capacity of 865.02 l/second: from Cokrotulung, Klaten, 27 km from Solo, 387 l/s; and from 26 deep wells, with a total capacity of 478,02 l/second. The total reservoir capacity is 9,140 m3 and can serve 55,22% of the population.

One main tourist attraction of Surakarta is the Keraton Surakarta, the palace of Susuhunan Pakubuwono, also the Princely Javanese court of Mangkunegaran. Pasar Gede market is often visited by tourists, mostly for its unique architecture and fame as the biggest traditional market in the Solo area. The Pasar Klewer is famous for its batiks in all prices and qualities, while the Pasar Triwindhu located near Mangkunegaran palace specialises in antiques. 

Within Surakarta tourists can also use the Jaladara old steam train which was launched on in September 2009 for 5.6 km connecting Purwosari Station and City (Sangkrah) Station. In 2011 there were 60 trips and in 2012 will be 80 trips.

Taman Sriwedari is a popular local entertainment park featuring a children's playground, dangdut music performance and Wayang Wong traditional Javanese dance performance almost every night. Near the park is Radyapustaka Museum, one of the oldest museums in Indonesia, with a collection of Javanese cultural artefacts. The traditional batik village of Laweyan and Kampung Batik Kauman, located in the southwest part of the city and the city centre respectively, are famous for producing fine quality Javanese batik.
Share:

Copyright © Razqa Boutique Batik Solo | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com